Jumat, 30 Maret 2018

Perjalanan Polamatika



Tanpa terasa 10 tahun POLAMATIKA berkiprah memajukan pendidikan di Indonesia. Awal pengenalan POLAMATIKA hanya untuk kursus private siswa SD, dan berkembang menjadi kursus di beberapa sekolah di Jember, Bogor dan Jakarta. Berlanjut dengan workshop guru di beberapa sekolah, dan beberapa kota sampai pelaksanaan Penataran bagi Guru SD se Indonesia di PPPPTK Matematika, Jogyakarta (Agustus 2017).
Waktu yang sudah cukup untuk berproses menjadi metode hitung yang sangat mudah diterapkan pada pembelajaran di sekolah. Metamorfosa di POLAMATIKA pada cara penyampaian materi ke siswa. Pada awal nya dikenalkan cara “metode kolom” yang merubah cara hitung susun. Berlanjut dengan cara hitung dengan “metode L” dan saat ini di POLAMATIKA dikenalkan cara belajar 3D. Metode 3D ( Dikte, Dengan Keras, Diulang ) adalah metode terbaru yang digunakan di Polamatika yang menjadikan siswa hanya dalam waktu 30 menit bisa menguasai “teknik bayangan”. Metode ini akan menjadikan mudahnya materi masuk di otak bawah sadar ( long term memory ). Setelah bisa mendiktekan dengan benar dan sudah masuk di otak bawah sadar maka siswa akan bisa mengingat selamanya.
Lebih dahsyat lagi POLAMATIKA juga menggunakan metode belajar ‘sinergi otak kiri kanan”. Metode yang saya kenalkan setelah belajar lagsung dengan beberapa sahabat saya dari penulis buku psikologi, parenting dan sistem otak unggul.Kedua metode inilah yang membedakan POLAMATIKA dengan metode hitung cepat lainnya. Dua metode yang akan menghilangkan ketakutan siswa pada matematika dan menjadikan siswa suka matematika selamanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar